BICARA MALAM, MENGAMIT PERASAAN

Kadang kala kita tidak sedar yang kita semakin lama menjadi semakin pelupa. Kita lupa dimana kita dan kita lupa siapa kita. Sedar-sedar, kita telah melangkau memori. Bila mana kita menjadi pelupa?. Bila mana kita menjadi kacang lupakan kulit? Bila??????

Dalam segmen bicara hati di radio, membuatkan kita sedar dari lamunan mimpi. Kita terkejut bila saja mengetahui betapa jauh kita meninggalkan memori itu. Apakah selama ini kita menidakkan kewujudannya? Adakah selama ini, kita tidak mengakui sumbangannya dan apakah selama ini kita melihatnya dari aspek dia salah? Rupanya kita telah menjadi buta oleh keegoan kita, kita menjadi tuli oleh kekerasan hati kita. Kenapa selama ini kita tidak mengakui betapa ia memerhati kita, menjaga kita dan memenuhi segala kecukupan kita.

Dalam segmen bicara malam, kita cuba untuk menyatakan semuanya. meluahkan apa yang sepatutnya telah lama kita akui. Kita mengaku akan kesilapan kita. Namun pada siapa dan dengan siapa?. Yang mendengar sudah lama tiada. Yang tinggal hanya memori indah semasa kecil, sewaktu kita belum mengenal akan dunia ini. Semasa kita belum lagi menjadi pelupa.

Maka, segmen bicara malam menjadi ruang untuk kita meluahkan segalanya, melepaskan segala rasa salah dihati...Ya dengan harapan, jiwa kita akan menjadi tenang....